RIWAYAT
SINGKAT FRANS KAISIEPO
Frans Kaisiepo lahir dibiak papua pada
tanggal 10 oktober 1921, beliau menempuh pendidikan formal di papua
besturrschool, tahun1946 Frans Kaisiepo mewakili papua pada Konfrensi Malino
yang membahas tentang pembentukan Negara Indonesia Timur namun Frans Kaisiepo
menolak ide pembentukan tersebut, bahkan Frans Kaisiepo mengusulkan mengganti
nama PAPUA dengan nama IRIAN (Ikut Republik Indonesia Anti Netherland)
Kata Irian berasal dari bahasa
biak yang berarti “Beruap” beliau memerintahkan kepada sudaranya Markus
Kaisiepo untuk mengganti papan nama papua besturrschool menjadi Irian
Besturrschool.
Pada tanggal 17 Agustus 1947
Frans Kaisiepo bersama teman-temannya ditangkap oleh Belanda karena mengibarkan
Bendera Merah Putih dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik
Indonesia.
Ketika diadakan Konfrensi Meja
Bundar, Frans Kaisiepo turut diundang sebagai ketua delegasi papua, namun
beliau menolaknya sehingga beliau dipenjara selama 7 tahun dari tahun 1954
sampai dengan tahun 1961, selepas masa pembuangannya Frans Kaisiepo mendirikan
partai politik Irian yang menuntut penyatuan papua kedalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Berdasarkan perjanjian New York,
papua diserahkan kepada pemerintah RI pada tanggal 1 Mei 1963, dan pada tahun
1966 pemerintah RI harus menyelenggarakan Penentuan Pendapat Rakyat (PAPERA)
untuk mengetahui keinginan masyarakat papua, Frans Kaisiepo ditunjuk oleh Presiden
Ir. Soekarno untuk menggantikan Elieser Jan Bonay sebagai Gubenur papua, dimana
hasil PAPERA masyarakat papua memilih bergabung dengan NKRI.
Tahun 1972 Frans Kaisiepo
diangkat menjadi anggota MPR RI, kemudian pada tahun 1973 – 1979 beliau
diangkat menjadi Anggota DPA RI, Frans Kaisiepo wafat pada tanggal 10 April 1979
dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Cenderawasih Biak.
Pemerintah Republik Indonesia
menganugerahkan gelar “PAHLAWAN NASIONAL RI” berdasarkan surat keputusan Presiden
RI SK No. 077/TK/1993 Tanggal 14 september 1993.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar