SEJARAH
KONTINGEN GARUDA
Kontingen Garuda disingkat KONGA
atau Pasukan Garuda adalah pasukan Tentara Nasional Indonesia yang ditugaskan
sebagai pasukan perdamaian di negara lain. Indonesia mulai turut serta mengirim
pasukannya sebagai bagian dari pasukan penjaga perdamaian sejak 1957.
Ketika
Indonesia menyatakan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945, Mesir segera
mengadakan sidang menteri luar negeri negara-negara Liga Arab. Pada 18 November
1946, mereka menetapkan resolusi tentang pengakuan kemerdekaan RI sebagai
negara merdeka dan berdaulat penuh. Pengakuan tersebut adalah suatu pengakuan
de jure menurut hukum internasional.
Untuk
menyampaikan pengakuan ini Sekretaris Jenderal Liga Arab ketika itu,
Abdurrahman Azzam Pasya, mengutus Konsul Jendral Mesir di India, Mohammad Abdul
Mun'im, untuk pergi ke Indonesia. Setelah melalui perjalanan panjang dan penuh
dengan rintangan terutama dari pihak Belanda maka akhirnya ia sampai ke Ibu Kota RI waktu
itu yaitu Kota Yogyakarta, dan diterima secara kenegaraan oleh Presiden
Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta pada 15 Maret 1947. Ini pengakuan
pertama atas kemerdekaan RI oleh negara asing.
Hubungan
yang baik tersebut berlanjut dengan dibukanya Perwakilan RI di Mesir dengan
menunjuk HM Rasyidi sebagi ''Charge d'Affairs'' atau "Kuasa Usaha".
Perwakilan tersebut merangkap sebagai misi diplomatik tetap untuk seluruh
negara-negara Liga Arab. Hubungan yang akrab ini memberi arti pada perjuangan
Indonesia sewaktu terjadi perdebatan di forum Majelis Umum PBB dan Dewan
Keamanan PBB yang membicarakan sengketa Indonesia-Belanda, para diplomat Arab
dengan gigih mendukung Indonesia.
Presiden
Sukarno membalas pembelaan negara-negara Arab di forum internasional dengan mengunjungi
Mesir dan Arab Saudi pada Mei 1956 dan Irak pada April 1960. Pada 1956, ketika
Majelis Umum PBB memutuskan untuk menarik mundur pasukan Inggris, Prancis dan
Israel dari wilayah Mesir, Indonesia mendukung keputusan itu dan untuk pertama
kalinya mengirim Pasukan Pemelihara Perdamaian PBB ke Mesir yang dinamakan
dengan '''Kontingen Garuda I''' atau
'''KONGA I'''.
Kontingen Garuda I
Kontingen Garuda I
dikirim pada 08 Januari 1957 ke Mesir. Kontingen Garuda Indonesia I terdiri
dari gabungan personel dari Resimen Infanteri-15 Tentara Territorium (TT)
IV/Diponegoro, serta 1 kompi dari Resimen Infanteri-18 TT V/Brawijaya di
Malang. Kontingen ini dipimpin oleh Letnan Kolonel Infanteri Hartoyo yang
kemudian digantikan oleh Letnan Kolonel Infanteri Suadi Suromihardjo, sedangkan
wakilnya Mayor Infanteri Soediono Suryantoro. Kontingen Indonesia berangkat
tanggal 8 Januari 1957 dengan pesawat C-124 Globe Master dari Angkatan Udara
Amerika Serikat menuju Beirut, ibukota Libanon. Dari Beirut pasukan dibagi dua,
sebagian menuju ke Abu Suweir dan sebagian ke Al Sandhira. Selanjutnya pasukan
di El Sandhira dipindahkan ke Gaza, daerah perbatasan Mesir dan Israel, sedangkan
kelompok Komando berada di Rafah. Kontingen ini mengakhiri masa tugasnya pada
tanggal 29 September 1957. Kontingen Garuda I berkekuatan 559 Personel.
Kontingen
Garuda II
Konga II
dikirim ke Kongo pada 1960 dan dipimpin olehKolonel Inf. Prijatna Konga II berada di bawah misi UNOC.KONGA II berjumlah 1.074, kemudian digantikan oleh
Letnan Kolonel Inf Solichin G.P bertugas di Kongo September 1960 hingga Mei
1961.
Kontingen
Garuda III
Konga III
dikirim ke Kongo pada 1962. Konga III
berada di bawah misi UNOC.KONGA III terdiri atas 3.457orang dipimpin oleh Brigadir
Jenderal TNI Kemal Idris, kemudian digantikan oleh Kolonel Inf Sobirin Mochtar. KONGA III terdiri atas Batalyon 531/Raiders,
satuan-satuan Kodam II/Bukit Barisan, Batalyon Kavaleri 7, dan unsur bantuan
tempur. Seorang Wartawan dari Medan, H.A. Manan
Karim (pernah menjadi Wkl. Pemred Hr
Analisa) turut dalam kontingen Garuda yang bertugas hingga akhir 1963.
Menteri/Panglima Angkatan Darat Letnan Jenderal TNI Ahmad Yani pernah
berkunjung ke Markas Pasukan PBB di Kongo (ketika itu bernama Zaire) pada
tanggal 19 Mei 1963. Komandan Yon Kavaleri 7 Letnan Kolonel KavGA. Manulang gugur di Kongo.
Kontingen
Garuda IV
Konga IV
dikirim ke Vietnam pada 1973. Konga IV berada di bawah misi ICCS.Pada tanggal 23 Januari1973 pasukan
Garuda IV diberangkatkan ke Vietnam yang dipimpin oleh Brigadir Jenderal TNI
Wiyogo Atmodarminto, yang merangkap Deputi Militer Misriga dengan kekuatan 294
orang yang terdiri dari anggota ABRI dan PNS Departemen Luar Negeri. Kontingen
Garuda IV ini merupakan Kontingen ICCS (International Commission of Cantre and
Supervision) pertama yang tiba di Vietnam. Tugas kontingen Garuda IV adalah
mencegah pelanggaran-pelanggaran, menjaga status quo, mengawasi evakuasi
pasukan dan alat-alat perang serta mengawali pertukaran tawanan perang.
Kontingen
Garuda V
Konga V
dikirim ke Vietnam pada 1973. Konga V
berada di bawah misi ICCS dan dipimpin oleh Brigadir Jenderal TNI Harsoyo.
Kontingen
Garuda VI
Konga VI
dikirim ke Timur Tengah pada 1973. Konga VI berada di bawah misi UNEF dan dipimpin oleh Kolonel Inf Rudini. Kontingen Garuda Indonesia VI di resmikan oleh
Menhankam/Pangab Jenderal TNI M. Pangabean. Tugas pokok Kontingen Garuda Indonesia sebagai peace
keeping force atau “Pasukan Pemelihara Perdamaian”. Komposisi Kontingen
tersebut berintikan Yonif 512/Brigif Kodam VIII/Brawijaya dengan kekuatan 466
orang, dibawah pimpinan Kolonel Inf. Rudini. Sebagai Komandan Komando Taktis, ditunjuk Mayor Inf Basofi Sudirman. Selain
pengiriman Kontingen, atas permintaan PBB diberangkatkan pula Brigadir Jenderal
TNI Himawan Sutanto sebagai Komandan Brigade Selatan Pasukan PBB di Timur
Tengah, pada tanggal 13 Desember 1973. Kontingen Garuda Indonesia VI tiba
kembali di Indonesia setelah menyelesaikan tugasnya di Timur Tengah selama
sembilan bulan. Pada tanggal 31 September 1974, Kasum Hankam Marsekal Madya TNI
Sudharmono atas nama
Menhankam/Pangab membubarkan Kontingen Garuda Indonesia VI dan selanjutnya
diserahkan kepada kesatuan masing-masing.
Kontingen
Garuda VII
Konga VII
dikirim ke Vietnam pada 1974. Konga VII
berada di bawah misi ICCS dan dipimpin oleh Brigadir Jenderal TNI S. Sumantri.
Kontingen
Garuda VIII
Kontingen
Garuda VIII dikirim dalam rangka misi perdamaian PBB di Timur Tengah paska Perang Yom Kippur antara Mesir dan Israel yang berlangsung dari tanggal 6 sampai dengan 26
Oktober 1973, dengan tercapainya gencatan senjata di kilometer 101 dan disusul
dengan keluarnya resolusi PBB 340[1]. Kontingen
Garuda VIII bertugas di daerah penyangga PBB di Semenanjung Sinai tersebut
dikirim dalam 9 gelombang rotasi, dan setiap rotasi bertugas selama 6 bulan.
Negara yang berkontribusi dalam pasukan perdamaian dalam wadah UNEF II tersebut
yaitu dari Australia, Austria (penerbangan), Canada
(logistik), Finlandia (pasukan), Ghana
(pasukan), Indonesia (pasukan), Irlandia, Nepal, Panama, Peru, Polandia (logistik), Senegal dan Swedia (pasukan).
- Kontingen Garuda VIII/1
Konga VIII/1 dikirim ke Timur Tengah pada 1974. Konga
VIII/1 berada di bawah misi UNEF II dan
dipimpin oleh Kolonel Art Sudiman Saleh.
- Kontingen Garuda VIII/2
Konga VIII/2 dikirim ke Timur Tengah pada 1975. Konga VIII/2 berada di bawah misi UNEF II dan
dipimpin oleh Kolonel Inf Gunawan
Wibisono. Berintikan anggota TNI dari
kesatuan KOSTRAD, yaitu dari YONIF LINUD 305/Tengkorak-BRIGIF LINUD 17/KOSTRAD.
- Kontingen Garuda VIII/3
Konga VIII/3 dikirim ke Timur Tengah pada 1976. Konga VIII/3 berada di bawah misi UNEF II dan
dipimpin oleh Kolonel Inf Untung Sridadi.
- Kontingen Garuda VIII/4
Konga VIII/4 dikirim ke Timur Tengah pada 1976. Konga VIII/4 berada di bawah misi UNEF II dan
dipimpin oleh Kolonel Inf Suhirno.
- Kontingen Garuda VIII/5
Konga VIII/5 dikirim ke Timur Tengah pada 1977. Konga VIII/5 berada di bawah misi UNEF II dan
dipimpin oleh Kolonel Kav Susanto Wismoyo.
- Kontingen Garuda VIII/6
Konga VIII/6 dikirim ke Timur Tengah pada 1977. Konga
VIII/6 berada di bawah misi UNEF II dan
dipimpin oleh Kolonel Inf Karma Suparman. Inti pasukan Garuda VIII/6 ini adalah dari kesatuan
Yonif 700 Linud (Ujung Pandang) dibawah pimpinan Letnan Kolonel Inf Sarmono (dalam kontingen menjabat
sebagai Wakil Komandan Kontingen). Untuk meningkatkan komando dan pengendalian
pasukan maka markas kontingen yang semula berada di Kota Suez diajukan ke tengah-tengah buffer zone yaitu di
Wadi Reina, Semenanjung Sinai.
- Kontingen Garuda VIII/7
Konga VIII/7 dikirim ke Timur Tengah pada 1978. Konga VIII/7 berada di bawah misi UNEF II dan
dipimpin oleh Kolonel Inf Sugiarto.
- Kontingen Garuda VIII/8
Konga VIII/8 dikirim ke Timur Tengah pada 1978. Konga VIII/8 berada di bawah misi UNEF II dan
dipimpin oleh Kolonel Inf R. Atmanto.
- Kontingen Garuda VIII/9
Konga VIII/9 dikirim ke Timur Tengah pada 1979. Konga VIII/9 berada di bawah misi UNEF II dan
dipimpin oleh Kolonel Inf RK Sembiring
Meliala.
Kontingen
Garuda IX
- Kontingen Garuda IX/1
Konga IX/1 dikirim ke Iran-Irak pada 1988. Konga IX/1 berada di bawah misi UNIIMOG dan
dipimpin oleh Letnan Kolonel Inf Endriartono Sutarto.
- Kontingen Garuda IX/2
Konga IX/2 dikirim ke Iran-Irak pada 1989. Konga IX/2 berada di bawah misi UNIIMOG dan dipimpin
oleh Letnan Kolonel Inf. Fachrul Razi.
- Kontingen Garuda IX/3
Konga IX/3 dikirim ke Iran-Irak pada 1990. Konga IX/3 berada di bawah misi UNIIMOG dan dipimpin
oleh Letnan Kolonel Inf Jhony Lumintang.
Kontingen
Garuda X
Konga X
dikirim ke Namibia pada 1989. Konga X berada di bawah misi UNTAG dan dipimpin oleh Kolonel Marinir Amin S. Merupakan kontingen pertama yang dipimpin dari luar
Angkatan darat.
Kontingen
Garuda XI
- Kontingen Garuda XI/1
Konga XI/1 dikirim ke Irak-Kuwait pada 1992. Konga XI/1 berada di bawah misi UNIKOM dan dipimpin oleh Letnan Kolonel Inf Albert
Inkiriwang.Kontingen Garuda XI-1 mengakhiri
masa tugasnya pada tanggal 23 April 1992
- Kontingen Garuda XI/2
Konga XI/2 dikirim ke Irak-Kuwait pada 1992. Konga XI/2 berada di bawah misi UNIKOM dan dipimpin
oleh Mayor CZI TP Djatmiko. untuk melaksanakan tugas sebagai pasukan pemelihara
perdamaian PBB di wilayah Irak-Kuwait sebagaimana Kontingen Garuda XI-1.
Kontingen gelombang kedua ini berangkat pada tanggal 23 April 1992.Penugasan
Kontingen Garuda XI-2 berdasarkan resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 687 tanggal
3 April 1992 pada paragraf 5 tentang pembentukan dan tugas-tugas yang
dilaksanakan Unikom dan Surat Perintah Panglima ABRI Nomor Sprin
1024/IV/1992.Sebagai Komandan Kontingen Garuda XI-2 adalah Mayor Czi Toto Punto
Jatmiko. Personel anggota Kontingen Garuda
XI-2 terdiri dari 6 perwira. Sebagai duta bangsa prestasi yang berhasil dicapai
Kontingen Garuda XI-2 adalah berperan mengembalikan personel Amerika Serikat
yang ditangkap oleh Polisi Irak di wilayah Kuwait. Di samping itu Kontingen
Garuda XI-2 berhasil membujuk suku Bieloven untuk tidak melaksanakan kegiatan
pasar gelap. Pada tanggal 23 April 1991 Kontingen Garuda XI-2 telah selesai
melaksanakan tugas dan kembali ke tanah air dan mereka kemudian mendapatkan
bintang Satyalencana Santi Dharma
Kontingen Garuda XI/3
Konga XI/3 dikirim ke Irak-Kuwait pada 1993. Konga XI/3 berada di bawah misi UNIKOM dan dipimpin
oleh Mayor Kav Bambang Sriyono. Garuda XI-2 mengakhiri masa tugasnya pada tanggal 23
April 1992, maka Kontingen Garuda XI-3 menggantikan Kontingen Garuda XI-2 untuk
melaksanakan tugas sebagai pasukan pemelihara perdamaian PBB di wilayah
Irak-Kuwait. Kontingen ini beranggotakan enam orang perwira ABRI di bawah
pimpinan Mayor Kav. Bambang Sriyono. Mereka berangkat ke wilayah Irak-Kuwait
pada tanggal 19 April 1993 dan kembali ke tanah air pada tanggal 25 April
1994.Atas permintaan Dewan Keamanan PBB pada tanggal 10 Oktober 1993 Pemerintah
Indonesia mengirimkan Letnan Kolonel Inf. Hasanudin sebagai anggota Staf UNIKOM. Ia termasuk Kontingen
Garuda XI/UNIKOM dan berhasil melaksanakan tugas dengan baik. Pada tanggal 17
Oktober 1994 kontingen ini kembali ke tanah air.
- Kontingen Garuda XI/4
Konga XI/4 dikirim ke Irak-Kuwait pada 1994. Konga XI/4 berada di bawah misi UNIKOM dan dipimpin
oleh Mayor Inf Muh. Mubin.
- Kontingen Garuda XI/5
Konga XI/5 dikirim ke Irak-Kuwait pada 1995. Konga XI/5 berada di bawah misi UNIKOM dan dipimpin
oleh Mayor CPL Mulyono Esa.
Kontingen
Garuda XII
- Kontingen Garuda XII/A
Konga XII/A dikirim ke Kamboja pada 1992.
Konga XII/A berada di bawah misi UNTAC dan dipimpin oleh Letnan Kolonel Inf Erwin Sujono.
- Kontingen Garuda XII/B
Konga XII/B dikirim ke Kamboja pada 1992. Konga XII/B
berada di bawah misi UNTAC dan dipimpin oleh Letnan Kolonel Inf Ryamizard Ryacudu.
- Kontingen Garuda XII/C
Konga XII/C dikirim ke Kamboja pada 1993. Konga XII/C
berada di bawah misi UNTAC dan dipimpin oleh Letnan Kolonel Inf Darmawi Chaidir.
- Kontingen Garuda XII/D
Konga XII/D dikirim ke Kamboja Pada tanggal 20 Januari
1993. Konga XII/D berada di bawah misi UNTAC dan dipimpin oleh Letnan Kolonel
Inf Saptaji Siswaya dan Letnan Kolonel Inf Asril Hamzah
Tanjung. Kontingen Garuda XII-D
diberangkatkan ke Kamboja untuk menggantikan Kontingen Garuda XII-C. Kontingen
Garuda XII-D dipimpin oleh Letnan Kolonel Inf. Saptadji dan wakilnya Mayor Inf.
Suryo Sukanto. Jumlah personel 850 orang terdiri atas 390 orang
dari Yonif 303/SSM Kostrad, 213 orang anggota Korps Marinir TNI AL dan 217
orang anggota ABRI dari berbagai kesatuan. Selama penugasan terjadi penyusutan
lima orang personel, karena tiga orang menderita kecelakaan ranjau, satu orang
kecelakaan lalu lintas dan satu orang sakit. Untuk menggantikan personel
tersebut dikirim 63 orang, sehingga pada akhir penugasan berjumlah 908
personel.
- Kontingen Garuda XII (Civpol)
Konga XII dikirim ke Kamboja pada 1992. Konga XII
berada di bawah misi UNTAC (civil police) dan dipimpin oleh Kolonel Polisi
Drs S. Tarigan dan Kolonel Polisi Drs Rusdihardjo.
Kontingen
Garuda XIII
Konga XIII
dikirim ke Somalia pada 1992.
Konga XIII berada di bawah misi UNOSOM dan dipimpin oleh Mayor MarinirWingky S.
Kontingen
Garuda XIV
- Kontingen Garuda XIV/1
Konga XIV/1 dikirim ke Bosnia-Herzegovina pada 1993. Konga XIV/1 berada di bawah misi UNPROFOR dan
dipimpin oleh Letnan Kolonel Inf Eddi Budianto.
- Kontingen Garuda XIV/2
Konga XIV/2 dikirim ke Bosnia pada 1994. Konga XIV/2 berada di bawah misi UNPROFOR dan
dipimpin oleh Letnan Kolonel Inf Tarsis K.
- Kontingen Garuda XIV/3
Konga XIV/3
dikirim ke Bosnia pada 1994. Konga XIV/3 berada di bawah misi UNPROFOR.
- Kontingen Garuda XIV/4
Konga XIV/4 dikirim ke Bosnia pada 1994. Konga XIV/4
berada di bawah misi UNPROFOR (civil police) dan dipimpin oleh Letnan Kolonel
Polisi Drs Suhartono.
- Kontingen Garuda XIV/5
Konga XIV/5 dikirim ke Bosnia pada 1994. Konga XIV/5
berada di bawah misi UNPROFOR dan dipimpin oleh Letnan Kolonel Art Mazni Harun.
- Kontingen Garuda XIV/A
Konga XIV/A dikirim ke Bosnia pada 1994. Konga XIV/A
berada di bawah misi UNPROFOR (Yonkes) dan dipimpin oleh Letnan Kolonel CKM dr Heridadi. Konga XIV/A ini merupakan petugas kesehatan.
- Kontingen Garuda XIV/B
Konga XIV/B dikirim ke Bosnia pada 1994. Konga XIV/B
berada di bawah misi UNPROFOR (Yonkes) dan dipimpin oleh Letnan Kolonel CKM dr Budi Utoyo. Konga XIV/B ini merupakan pasukan yang bertugas
mendukung misis kesehatan. pasukan kesehatan ini pun di dukung oleh beberapa
personel dari zeni(Letnan Satu Czi Deni dkk ),Hub (Kapten Chb Sarjuno Dkk), Pal
( Letnan Satu Cpl Herry Dkk ), Bekang ( Kapten Cba Eko Sedaryanto Dkk ),
pasukan ini merupakan gabungan tim kesehatan dari beberapa matra yakni TNI AD,
TNI AL, TNI AU. tergabung dalam satu kontingen garuda XIV/B, lagu mars konga
kebanggaan Indonesia di ciptakan Kontingen ini oleh Letnan Satu Ckm Hasyim,
yang saat ini menjabat di Denkes Garut. Wassalam. salam garuda
- Kontingen Garuda XIV/C
Konga XIV/C dikirim ke Bosnia pada 1995. Konga XIV/C berada di bawah misi UNPROFOR (Yon Zeni)
dan dipimpin oleh Letnan Kolonel CziAnwar Ende. Konga XIV/C ini adalah dari Batalyon Zeni.
Kontingen
Garuda XV
Konga XV
dikirim ke Georgia pada 1994.
Konga XV berada di bawah misi UNOMIG dan dipimpin oleh Mayor Kav M. Haryanto. Kontingen Garuda XV pada awalnya merupakan kontingen
para Military Observer yang bertugas di bawah misi United Nations Observer for
Military in Georgia (UNOMIG). Bertugas di Rep. of Georgia untuk mengawasi
perjanjian damai antara Rep. of Georgia dan Rep. of Abkhazia (Self Autonomous),
yang merupakan upaya pemecahan diri dari sebagian wilayah. Pertama kali misi
ini di kirimkan pada tahun 1994 dan berakhir tahun 2009.
Kontingen
Garuda XVI
Konga XVI
dikirim ke Mozambik pada 1994.
Konga XVI berada di bawah misi UNOMOZ dan dipimpin oleh Mayor Polisi Drs Kuswandi. Kontingen ini terdiri dari 15 personel.
Kontingen
Garuda XVII
Konga XVII
dikirim ke Filipina pada 1994.
Kontingen ini bertugas dari 17 Juni1994 sampai 28 Desember1994. KONGA XVII
dipimpin oleh Brigadir Jenderal TNI Asmardi Arbi, bertugas di Filipina sebagai pengawas gencatan
senjata setelah adanya perundingan antara MNLF pimpinan Nur Misuari dengan pemerintah Filipina.
Kontingen
Garuda XVIII
KONGA XVIII
dikirim ke Tajikistan pada
November 1997. Kontingen ini terdiri dari 8
perwira TNI yang dipimpin oleh Mayor Can Suyatno.
Kontingen
Garuda XIX
- Kontingen Garuda XIX/1
Konga XIX/1 dikirim ke Sierra Leone pada 1999Konga XIX/1 beranggotakan 10 perwira TNI dipimpin oleh
Letnan KolonelLaut (K). Dwi Pujianto dan bertugas sebagai misi pengamat (observer
mission).
- Kontingen Garuda XIX/2
Konga XIX/2 dikirim ke Sierra Leone pada 2000 Konga
XIX/2 beranggotakan 10 orang dipimpin oleh Letnan Kolonel PskAmarullah. Konga XIX/2 bertugas sebagai misi pengamat.
- Kontingen Garuda XIX/3
Konga XIX/3 dikirim ke Sierra Leone pada 2001. Konga
XIX/3 beranggotakan 10 perwira dipimpin oleh Letnan Kolonel Laut (P) Dwi Wahyu Aguk. Konga XIX/3 bertugas sebagai misi pengamat.
- Kontingen Garuda XIX/4
Konga XIX/4 dikirim ke Sierra Leone pada 2002. Konga
XIX/4 beranggotakan 10 perwira dan dipimpin oleh Mayor CziBenny Oktaviar MDA. Konga XIX/4 bertugas sebagai misi pengamat.
Kontingen
Garuda XX
- Kontingen Garuda XX/A
Konga XX/A dikirim ke Bungo, Kongo pada 6 September2003 dan
bertugas selama 1 tahun. Konga XX/A berjumlah 175 prajurit dari Kompi Zeni
dibawah pimpinan Mayor CziAhmad Faizal.
- Kontingen Garuda XX/B
Konga XX/B
bertugas di Republik Demokratik Kongo. Konga XX/B berasal dari Kompi Zeni.
- Kontingen Garuda XX/C
Konga XX/C dikirim ke Republik Demokratik Kongo pada 28 September2005. Konga XX/C
berjumlah 175 personel dan dipimpin Mayor Czi Demi A. Siahaan. Konga XX/C berasal dari Kompi Zeni.
Sebagai Military Observer (Milobs) di MONUC
Congo)tahun 2005-2006 yang bertugas di Riverine Section sebagai Team Leader di
kapal-kapal MONUC melaksanakan patroli di sungai Congo dari Kinshasa - Mbandaka
- Kisangani 1. Mayor Laut (E) Ir. Wahyu Broto 2. Mayor Marinir Werijon
- Kontingen Garuda XX/D
Konga XX/D rencananya akan diberangkatkan ke Republik Demokratik Kongo untuk menggantikan Konga XX/C yang telah bertugas
selama hampir satu tahun. Konga XX/D berjumlah 175 personel dan dipimpin oleh
Mayor Czi Jamalulael. Konga XX/D berasal dari Kompi Zeni yang terdiri dari
kelompok komando 27 orang, tim kesehatan 11 orang, ton bantuan 30 orang, ton 1
Zikon 22 orang, ton 2 Zikon 22 orang, ton 3 Zikon 22 orang dan ton Alberzi 41
orang.
Kontingen
Garuda XXI
Kontingen
Garuda XXI merupakan kontribusi TNI dalam misi perdamaian PBB di Liberia (UNMIL)
yang terdiri dari perwira AD, AL, AU yang terlatih dalam misi PBB dan mempunyai
kecakapan khusus sebagai pengamat militer (UN military observer).
Konga XXI
sampai saat ini 2009 sudah masuk gelombang ke-6:
- Kontingen Garuda XXI-1
Konga XXI-1 dipimpin oleh Letnan Kolonel Lek. Bayu Roostono, bertugas tahun 2003-2004 dalam periode DDRR, pasca
perang sipil II.
-
Kontingen
Garuda XXI-2
Konga XXI-2 dipimpin oleh Letnan Kolonel Laut (P) Putu Angga, bertugas tahun 2004-2005 dalam periode pasca pemilu
dan pemilu.
- Kontingen Garuda XXI-3
Konga XXI-3 dipimpin oleh Letnan Kolonel Laut (P) Supriatno, beserta dua orang perwira lainnya yaitu Mayor Inf
Fritz Pasaribu dan Mayor Pnb Andri G. bertugas tahun 2005-2006 dalam periode
pemulihan keamanan, rekonstruksi, pemilu dan pemerintahan demokratis pertama
semenjak perang sipil 14 tahun.
- Kontingen Garuda XXI-4
Konga XXI-4 dipimpin oleh Letnan Kolonel Kav. Hilman Hadi, beserta dua orang perwira lainnya yaitu Mayor MarinirBeni dan Kapten Adm Tri Ambar, bertugas tahun 2006-2007, sudah memasuki tahap
konsolidasi setelah berhasil melewati tahap DDRR.
- Kontingen Garuda XXI-5
Konga XXI-5 dipimpin oleh Letnan Kolonel Lek. Joseph
Rizki P., bertugas tahun 2007-2008, di saat misi UNMIL memulai tahap drawdown.
-
Kontingen Garuda XXI-6
Konga XXI-6 dipimpin oleh Letnan Kolonel Inf bertugas
2008-2009
Kontingen
Garuda XXI dalam melaksanakan tugasnya senantiasa didukung oleh Perhimpunan
Masyarakat Indonesia di Liberia (PERMIL) termasuk beberapa staf Internasional
yang berasal dari Indonesia.
Kontingen
Garuda XXII
Kontingen
Garuda XXII merupakan kontribusi TNI dalam misi perdamaian PBB di Sudan (UNMIS)
yang terdiri dari perwira AD, AL, AU yang bertugas khusus sebagai pengamat
militer (UN Military Observer). Sekarang ini Konga XXII juga berkontribusi
untuk UNAMID (Darfur).
Kontingen
Garuda XXII/G berjumlah 6 personel TNI yang bertugas sebagai UNMO (UN Military
Observer)untuk UNMIS (United Nations Mission In Sudan) yang terdiri dari: Mayor
Inf Tri Saktiyono, Mayor Laut (E) Danny Bachtera, Mayor Adm Mirza Hus'an, Mayor
Arh I Made Kusuma Dhyana Graha, Mayor Tek Lully Hermawan, dan Kapten Laut (E)
Ertawan Juliadi. Periode Penugasan Konga XXII/G ini terhitung mulai tanggal 9
Pebruari 2008 sampai dengan 8 Pebruari 2009.
Kontingen
Garuda XXII/H berjumlah 3 personel TNI yang bertugas sebagai UNMO (UN Military
Observer)untuk UNMIS (United Nations Mission In Sudan) yang terdiri dari: Mayor
Arm Ari Estefanus , Mayor Laut (P) Robert Marpaung , Mayor Lek Johni Purwnato.
Periode penugasan Konga XXII-H/08 terhitung mulai 23 Agustus 2008 - 22 Agustus
2009. Dengan Tugas pokok : Monitorir , Verifikasi dan Implementasi CPA (
Comprehensive Peace Agreement ) dengan sasaran yaitu Proses Gencatan senjata ,
Proses DDR ,Sensus , Pemilu dan Referendum. Dalam kurun tersebut terjadi
beberapa peristiwa penting : Indictment Presiden Baasyir, Malakal Assault
, PCA Abyei dan penolakan hasil Pemilu oleh SPLM.
Kontingen Garuda XXII/I berjumlah 3 personel TNI yang bertugas sebagai UNMO (UN Military Observer)untuk UNMIS (United Nations Mission In Sudan) yang terdiri dari: Mayor Inf Freddino Silalahi, Mayor Laut (adm) Tarmizi dan, Mayor (psk) Nana Setiawan. Periode Penugasan Konga XXII/I ini terhitung mulai tanggal 4 September 2008 sampai dengan 3 September 2009. Tugas Pokok para Milobs adalah mengawasi gencatan senjata antara tentara SAF (pemerintah)& SPLA (pemberontak)untuk mendukung pelaksanaan Referendum pada tahun 2011 nantinya.
Kontingen
Garuda XXIII/A
Konga XXIII/A (INDOBATT) bertugas sebagai bagian dari
Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) dan rencananya akan berangkat pada akhir September 2006 tetapi kemudian ditunda karena PBB menunda keberangkatan
pasukan perdamaian dari negara-negara Asia sehingga akhirnya pasukan
dikembalikan lagi ke kesatuannya masing-masing. Kontingen Garuda XXIII/A
dipimpin oleh Kolonel Surawahadi dan terdiri dari 850 personel TNI. Anak pertama
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Letnan Satu Inf Agus Harimurti Yudhoyono juga ikut serta dalam pasukan ini.
Kontingen
Garuda XXIV
Bertugas di
Nepal. Kontingen Garuda XXIV merupakan kontribusi TNI dalam misi perdamaian PBB
di Nepal (UNMIN) yang terdiri dari perwira AD, AL, AU yang terlatih dan
dibekali ilmu dalam misi PBB serta mempunyai kecakapan khusus sebagai pengamat
militer (UN military observer).
Konga XXIV
sampai misi terakhir 2011 adalah gelombang ke-4:
- Konga XXIV-1 dipimpin oleh Mayor , beserta 5 orang perwira lainnya bertugas selama 1 tahun dari tahun 2007-2008, pasca perang tahun 2006.
- Konga XXIV-2 dipimpin oleh Kol Laut (T) (Anumerta) Sondang Dodi Irawan, beserta lima orang perwira lainnya Mayor Laut (E) Ir. Wahyu Broto, Mayor Arh M Fahmi Rizal Nasution, Mayor Pnb Lubis, Mayor Supomo dan Mayor Inf Mulyaji bertugas selama 1 tahun 6 bulan 2 minggu dari tahun 2008-2009 dalam periode pasca pemilu dan pemilu.
- Konga XXIV-3 dipimpin oleh Mayor Kav Arief Munandar, beserta empat orang perwira lainnya yaitu Mayor Inf Budi Prasetyo, Mayor Kav Sindhu Hanggara, Mayor Arh IGN Wahyu Jatmiko dan Mayor Adm Djoko Nugroho bertugas selama 1 tahun dari tahun 2009-2010.
- Konga XXIV-4 dipimpin oleh Mayor Arm Aziz Mahmudi, beserta empat orang perwira lainnya yaitu Mayor Mar Arief Rahman Hakim, Mayor Kal R Akhmad Wahyuniawan, Kapten Arm Abdi wirawan dan Kapten L (P) Agus Wijaya, bertugas selama 4 bulan dari 28 Agustus 2010 sd 15 Januari 2011, sudah memasuki tahap konsolidasi.
Kontingen
Garuda XXIV dalam melaksanakan tugasnya senantiasa didukung oleh Masyarakat
Indonesia di Nepal termasuk beberapa staf Internasional yang berasal dari
Indonesia.
Kontingen
Garuda XXV
Bertugas di
UNIFIL sebagai Satgas POM di sektor timur Lebanon (INDO SEMPU)
Kontingen
Garuda XXVI
Menyusul
keberhasilan penugasan Kontingen Garuda XXIII bersama dengan UNIFIL, sekaligus
dalam rangka memperbesar peran serta Indonesia dalam pemeliharaan perdamaian di
Lebanon Selatan dan atas permintaan PBB, maka dikirimkan pasukan tambahan
Indonesia untuk melaksanakan tugas sebagai satuan Force Headquarter Support
Unit (FHQSU) dan INDO Force Protection Company (INDO FP Coy) berjumlah 200
orang. Tugas yang diemban berbeda dengan Konga XXIII (INDOBATT) yang merupakan
satuan Yonif Mekanis yang memiliki wilayah operasi di sekor timur UNIFIL, Konga
XXVI merupakan satuan yang bertugas untuk mendukung pelayanan dan pengamanan di
UNIFIL HQ - Naqoura. Konga XXVI-A tiba pertama kali di Naqoura pada tanggal 31
Oktober 2008, dipimpin oleh Kolonel MarinirSaud P. Tamba
Tua.
Kontingen
Garuda XXVII
Kontingen Garuda merupakan satgas kesehatan yang terdiri dari tenaga
medis/dokter baik dari angkatan darat, laut maupun udara.
Kontingen Garuda XXVIII
Konga XXVIII (INDO MTF) merupakan Satgas Maritim TNI
yang akan tergabung dalam gugus tugas Maritime Task Force Unifil dilebanon. dalam
rangka mengemban mandat Resolusi PBB No. 1701 dan 1832
dengan dua tugas pokok yakni : Mendukung implementasi dari UNSCR
1701 dengan melaksanakan Maritime Interdiction Operations ( MIO
) untuk membantu LAF ( Lebanese Armed Force ) dalam
mencegah pemasukan senjata dan material yang berhubungan dengan senjata secara
tidak sah ke dan dari Libanon lewat laut disamping tugas tambahan untuk membantu
Angkatan Laut Libanon ( LAF -Navy) dalam usahanya
memiliki kemampuan untuk melaksanakan seluruh spektrum penugasan yang terkait
dengan kedaulatan untuk menegakkan UNSCR 1701
secara mandiri.
- Kontingen Garuda XXVIII-A
Konga
XXVIII-A yang terdiri Satu Unit Kapal
PerangKRI Diponegoro-365 (Korvet kelas Sigma) 1 Unit
Helly NBO-105 dan 100 prajurit TNI Angkatan Laut dengan Komandan
Satgas Letnan Kolonel Laut (P) Arsyad Abdullah, bertugas selama 6 bulan 18
April 2009 - 18 Oktober 2009
- Kontingen Garuda XXVIII-B
Konga
XXVIII-B yang terdiri Satu Unit Kapal
Perang KRIFrans Kaisiepo-368 satu Unit Helly NV-414 dan 100 prajurit TNI Angkatan Laut dengan Komandan
Satgas Letnan Kolonel Laut (P) Wasis Priyono saat ini masih bertugas.
Direncanakan satgas ini bertugas selama 6 bulan namun atas permintaan PBB
diperpanjang 2bulan menjadi 8 bulan dan berakhir pada 16 juni 2011.
- Kontingen Garuda XXVIII-C
Konga
XXVIII-Crencananya akan menggantikan Konga XXVIII-B yang akan purna tugas pada
16 Juni 2011 mendatang, Konga XXVIII-C yang terdiri Satu Unit Kapal Perang KRISultan Iskandar Muda-367satu Unit Helly NV-409 dan 100
prajurit TNI Angkatan Laut dengan Komandan Satgas Letnan Kolonel Laut
(P) Agus Hariyadi rencananya diberangkatkan pada pertengahan agustus 2011.
Konga XXVIII merupakan kebanggan tersendiri bangi Indonesia TNI pada
khususnya, dikarenakan Indonesia merupakan negara berkembang pertama yg
dipercaya oleh PBB untuk mengirimkan Kapal perangnya bergabung dalam misi MTF
yang didominasi oleh Negara-negara Nato.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar